“TERKUTUK”(Sesirih Kapur Siang)
Aku mengetuk dinding hatimu…
Yang selalu tak pernah mau…
Melihat katup tangan doa kami…
Di ruang – ruang hadir-Nya..
Aku ingin melabrak lapisan benci…
Yang terkristal di dalamnya…
Yang selalu muak pada seruan kami…
Seruan iman pada “Yang Segala”…
Aku mengutuk liar lakumu…
Yang lahir dari sempit akalmu…
Mengapa kau sebegitu membara…
Meracuni puasa kita bersama…?
Jujur, aku tak pernah menaruh curiga…
Pada semua caramu memuja Dia…
Namun kecewaku sudah sering…
Pada pilihanmu menjadi pecundang…
(dannyrantho, 08 Maret 2025)…
