Tuhan Lewat di Tri-Hari Suci
Tuhan lewat
Di tri-hari suci
Cinta sehabis-habisnya, tersingkap!
Membuatmu suci
Paskah adalah Tuhan lewat
Adalah intervensi Tuhan ke dalam sebuah proses pengadilan yang memposisikan seorang kampung tak berdosa dari Galilea itu ke kursi pesakitan
Adalah tindakan Tuhan terhadap sebuah proses mematikan seseorang yang tidak berbicara lain selain berbuat saling menerima dan membantu sesama
Yang tidak berbuat lain selain merangkul mereka yang tersingkirkan karena derajat kesalehan, tingkat ekonomi atau garis keturunan yang tidak memenuhi standar atau menyimpang
Paskah Tuhan adalah suatu keberpihakan
Dia pun dimusuhi dan disingkirkan
Dienyahkan dari panggung kehidupan dengan alasan religius dan politis
Dihalalkan darahnya
Yang penting Dia harus cepat mati
Persekongkolan jahat pun dibentuk; pejabat agama, ahli ayat-ayat suci dan kekuasaan politik serentak menghantar Dia pada tiang gantungan; mereka pun bersorak-sorai: horeee, kita luput!
Apa yang terjadi?
Terhalaulah dengki dan intrik
Paskah Tuhan adalah kebangkitan-NYA; adalah keberpihakan-NYA kepada para korban ketidakadilan dan para pejuang keadilan yang terlampau sering didiamkan dengan beragam cara
Bhw Dia yang disalibkan di luar kota untuk jadi tontonan bagi orang-orang yang masuk kota sebelum hari raya itu, tidak berakhir sejarahnya dengan kematian; tidak, tidak!
Maka paskah Tuhan menjadi warta kebenaran bhw korban yang dibungkamkan tidak pernah Tuhan biarkan berlalu begitu saja dan luput dari mata-NYA yang tak pernah tidur; bhw Dia dibangkitkan dan dengan demikian suara-Nya tidak dapat dianggap sepi; bhw Dia yang didepak ke dalam kegelapan kepalsuan dan kebohongan publik, kini tampil dalam benderang kebenaran; tak ada lagi air bah yang menghanyutkannya
Oleh paskah Tuhan di hari-hari ini, sebuah fakta digamblangkan; bhw motif religius yang luhur seperti bela agama ternyata gampang disalahgunakan untuk membenarkan ketidakadilan dan menutupi kebohongan; bhw kesalehan sekelompok orang dalam praktik ritual dan kepandaian mereka mengulang ajaran agama dan ayat-ayat suci tidak boleh membutakan mata orang dari ketidakadilan dan kejahatan yang dilakukan
Di hari-hari ini
Tuhan lewat lagi
Di tengah-tengah bau tengik darah kering bom diri
Di tengah-tengah bunyi bedil menghabisi sesama yang lain
Di tengah-tengah perdagangan manusia dan korupsi yang tidak mengenal batas agama dan suku
Yang dilakukan oleh mereka yang mengklaim diri paling suci tanpa memperhatikan norma moral dan aturan-aturan negara yang sudah baku
Tuhan lewat di hari hari ini utk membongkar praktek-praktek tidak adil
Yang kasat mata maupun yang sembunyi-sembunyi
Utk menguak pendiaman atas penindasan orang-orang yang berdiam di pinggir yang dilakukan oleh orang-orang yang tampaknya saleh dan taat beragama
Utk merayakan keberpihakan kepada korban ketidakadilan
Utk merangsek pola pikir, tata nilai, perilaku dan sistem sosial, religius, ekonomi dan politik yang menindas
Paskah Tuhan
Kata-kata dan tindakan-NYA selalu pas
Sekali ber-sabda, habislah segala perkara
*
(gnb:tmn aries:kamis putih:1.4.21, memasuki trihari suci)
*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.