“Bergetar Jiwa,” Puisi Gerard N Bibang

0

BERGETAR JIWA
(in memoriam para terkasih)
*
bergetar jiwa saat menyebut namamu
wahai kalian yang terkasih, di seberang sana
air mata sudah kering mengenang kisah kita yang lalu-lalu
telah menjelma getaran kasih yang selalu menyapa
sebuah warta kalian dengan aku selalu dalam frekwensi yang sama dan satu
ialah cinta kita abadi selama-lamanya

lidahku berucap requiescat in pace
damailah beristirahat di sana
di tempat yang melampaui ilmu akhirat
dan aku di sini terperangkap dalam ilmu dunia
yang meyakini manusia hanya dipaksa mati
direngkuh maut, sesewaktu yang manusia sendiri tak pernah tahu
padahal requiescat in pace hanya informasi teknis, steril, dan datar
bahwa siapa dan apa saja berasal dari Allah dan kembali pula kepada Allah
Sang ALFA dan OMEGA
tidak ada nada suka atau duka
memang itulah sebenar-benarnya hakekat kemahklukan
yang begitu langkahnya menapak di alas tiba
kematian sungguh-sungguh tak perlu diundang

*
* requiescat in pace (Latin) = semoga dia beristirahat dalam damai
*
(gnb:tmn aries:jkt:selasa:2 nov ’21:hari mengenang para arwah terkasih)

*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.