“Di Ambang Temaram,” oleh Gerard N Bibang

DI AMBANG TEMARAM

pada awal malam
di ambang temaram
termenung di sana seorang Molas*, sendiri
telak di bawah kaki langit
ditatapnya kemilau bintang di langit biru
yang ditutup awan kelabu
ia memang sendiri tapi tidak sendirian
ia tampak sendirian tapi sejatinya tidak pernah sendiri
di kalbunya bersemayam seorang kekasih
sebenar-benarnya ada
tapi tak tampak di sini

terhampar di depannya temaram mahaluas tak berujung
gulita pekat tanpa penghujung
terlihat oleh mata bathinnya nun jauh di sana titik-titik cahaya
cinta kekasih tak pernah lenyap
selalu ada tanpa harus kasatmata
bagi mata banyak orang dan pendengki
begitulah cara kerja cinta sejati

Molas sedang merindu
kekasihnya sudah tahu
**
• Molas (kata Manggarai) = Putri Cantik
***
(gnb:tmn aries:jkt:penghujung oktober ’21)

*) Gerard N Bibang adalah dosen sekaligus penyair kelahiran Manggarai, Flores NTT. Ia adalah penyair yang menahbiskan dirinya sebagai petani humaniora. Gerard saat ini berdomisili di Jakarta.

Related posts:

‘Kata Seindah Bunga’: Narasi Servulus Isaak SVD oleh Gerard N. Bibang Alasan Yuridis Mengapa Tanah Kerangan Sah Milik Pemkab Mabar “Ziarah Bathin,” Kumpulan Puisi Berseri ‘Setelah Ini” Gerard N Bibang Wela Wangkung: Narasi Tiga Estafet Ernst Waser SVD oleh Gerard N Bibang