Heboh! Cerita Sebenarnya Soal Belasan Pria dan Wanita Mandi Bareng Tanpa Busana

0
Tangkapan layar video ritual mandi bersama tanpa busana di Pandeglang. Foto: Dok. Istimewa

Tabur, BULIR.ID – Warganet dikejutkan dengan sebuah video beredar sejak Kamis (11/3). Video tersebut memperlihatkan sejumlah pria dan wanita mandi bersama tanpa busana.

Belakangan diketahui lokasi kejadian dalam video tersebut berada di Pandeglang, Banten, Jawa Barat.

Dalam video itu terlihat sejumlah orang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki tengah berendam di sebuah lokasi. Mereka diduga sedang melakukan ritual aliran sesat.

Lokasi itu terlihat seperti rawa yang terlihat sejumlah tanaman menutup area berair. Mereka terlihat tidak mengenakan busana.

Terkait video itu, Wakapolres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana mengatakan sebanyak 16 orang yang melakukan mandi bersama. Mereka terdiri dari 5 orang perempuan, 8 orang laki-laki, dan tiga orang anak-anak.

Ia menambahkan, lokasi pemandian itu berada di penampungan air milik PT GAL yang berada di Desa Banyuasih Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang.

“Ketuanya ini saudara A (52). Ajarannya mengadopsi dari ajaran hakekok, dibawa oleh almarhum E kemudian diteruskan ke saudara A ini dengan ajaran balakasuta,” ujar Riky kepada wartawan, Jumat (12/3).

Kepada polisi, A mengaku aksi mandi bersama itu untuk membersihkan dari dosa dan menjadikan lebih baik. “Kita masih lakukan penyelidikan,” pungkasnya.

Usut punya usut, ternyata belasan pria dan wanita tersebut adalah penganut aliran Hakekok.

Mereka diamankan polisi di lokasi kejadian pada Kamis (11/03/2021) pukul 10.00 WIB.

Waka Polres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana mengatakan, aliran Hakekok dipimpin oleh seorang pria berinisial A (52).

A mengajak pengikutnya untuk mandi bareng tanpa busana di area perkebunan kelapa sawit.

Sebanyak 16 orang mengikuti ritual mandi bareng, 8 pria dewasa, 5 perempuan dewasa dan tiga anak-anak.

Kepada polisi, A mengatakan bahwa ritual mandi bareng dilakukan untuk membersihkan diri dari segala dosa.

“Untuk yang memberi ceramah atau ketuanya yaitu saudara A (52). Untuk ajarannya mengadopsi dari ajaran Hakekok, ajaran itu dibawa oleh almarhum saudara E dan diteruskan oleh saudara A ini dengan ajaran Balatasuta,” ucap Kompol Riky, Kamis (11/3/2021).

Kompol Riky mengimbau masyarakat agar tetap tenang menyikapi aliran yang diduga sesat tersebut.

Ia meminta masyarakat tidak bertindak sendiri dan mempercayakan masalah tersebut kepada aparat kepolisian.

Menurut Kompol Riky, pimpinan aliran Hakekok sudah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan.

“Sudah kami amankan dan sedang kami dalami agar masyarakat jangan resah dengan apa yang sudah beredar,” ucap Kompol Riky.*