Memahami Individualisme Dan Orang Lain, Jalan Menuju Aku Yang Bertanggung Jawab

0

Bulir.id – Eksistensialisme memahami bahwa, manusia dilahirkan sebagai individu baik suka maupun tidak suka. Namun, sangat sedikit dari kita berhenti untuk mempertimbangkan bahwa tidak satu pun dari ciri-ciri bawaan tersebut memiliki nilai jika hidup tanpa orang lain.

Jika Anda terisolasi di alam semesta maka tidak ada nilai bagi Anda sebagai seorang individu. Hanya ketika kita berada bersama orang lain kita dapat menghargai apa itu menjadi diri kita sendiri.

Mengutip Sartre, hidup adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami dari dalam ke luar karena tidak mungkin untuk melihat hidup Anda sendiri secara keseluruhan.

Syukurlah, kita dapat mempelajari kehidupan dari orang lain baik yang hidup maupun yang sudah mati untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang sifat esensial manusia dan tempat di dunia.

Jadi, orang lain adalah laboratorium penting dalam kehidupan karena mereka akan mengingatkan “aku” akan menjadi “aku” karena kamu. Saat “aku” mengalaminya, mereka mengalami “aku” menjadikan siklus pembelajaran sebagai jalan dua arah baik mereka sadari atau tidak.

Kesendirian adalah salah satu cara tercepat untuk mengurangi Ego, itulah sebabnya para nabi dan orang suci Perjanjian Lama sering mendaki ke puncak gunung terdekat atau menghilang ke padang gurun untuk waktu yang lama membersihkan diri melalui kombinasi pengasingan, puasa dan ritual untuk bertemu dengan Tuhan atau salah satu utusannya. Dengan demikian, unsur terpenting dari keseluruhan proses adalah isolasi. Perlu dicatat bahwa jika Anda ingin belajar tentang diri Anda sendiri maka kontak dengan orang lain adalah suatu keharusan, jika Anda ingin belajar tentang Tuhan maka orang lain harus dihindari.

Eksistensialisme memahami bahwa kehidupan yang bermakna adalah menjadi diri sendiri, pengalaman serta seluruh aktifitas penting untuk pertumbuhan pribadi terutama jika dilakukan dengan kesadaran.

Sebagai eksistensialis yang baik, kita memperhatikan karakteristik yang kita suka atau tidak suka pada orang lain karena mereka berfungsi untuk memperkuat sifat esensial kita sendiri dengan bertindak sebagai penanda.

“Existentialism’s first move is to make every man aware of what he is and to make the full responsibility of his existence rest on him”

Sartre – Existentialism and Human Emotions

Pengalaman akan orang lain membantu kita untuk menentukan esensi diri kita, yang menurut Sartre adalah satu-satunya tanggung jawab kita yang sebenarnya. Anda mungkin merasa kesepian dan terisolasi ketika berada di tengah kerumunan impersonal yang sangat besar, tetapi saat itulah perasaan diri Anda benar-benar berada di titik terkuat dan esensi Anda paling terungkap.*