DOOR DUISTERNIS TOT LICHT
(Mengenang Semangat Juang Kartini)*
JEPARA memberi jawab…
Ketika budaya terlampau kaku dan statis…
Ketika agama diperalat oleh motivasi miris insan tamak…
Ketika kaum adam hanya mau bertakhta di tinggi singgasana…
Ketika pendidikan terisolasi dan diskriminatif bagi kaum hawa…
Ketika pertiwi ada dalam kegelapan sendi-sendi kehidupan…
KARTINI mengorbitkan terang…
Ketika penjajah bertindak dalam gelap hati nurani…
Ketika wanita seumpama ulat di dalam ruas bambu…
Ketika perlakuan hukum tak benderang bagi kaumnya…
Ketika kebebasan dipasung secara otoriter dari spesiesnya…
Ketika martabat kewanitaan dibenam dalam egoisme sepihak…
KARTINI mencatat perbedaan…
Berdarah suku Jawa, bertindak kebangsaan…
Bertutur Indonesia, berpikir mendunia…
Berusia muda, bertindak dewasa-matang…
Berketurunan ningrat, berempati pada kaum tertindas…
KARTINI KINI berkomitmen…
Segera bangkit halau kegelapan…
Lekas terbit pancarkan terang…
KARTINI KINI harus berujar bangga:
Kitalah sebenarnya pahlawan tanpa jasa…
Melahirkan generasi tanpa upah…
Menyusui pewaris pertiwi tanpa terwakili…
Membesarkan putra-putri tanpa ganjaran…
Mendidik tanpa kenal lelah…
Menasihati kendati tidak dihirau…
Menangis tiada enggan menahan…
Berkorban hingga titik nadir…
Bahkan hingga nyawa terenggut…
Untukmu KARTINI KINI….
Jangan menanti sampai esok, apa yang mampu dibuat hari ini…
Untukmu KARTINI KINI…
Kalian adalah batu karang kokoh penopang pertiwi…
Kalau penopang goyah, pertiwi akan goyang…
Kalian adalah ibu Indonesia…
Kalian adalah wanita tegar…
Surga ada padamu semua…
Harum namamu, tak terhingga jasamu…
Dikau karang kokoh, tempat Indonesia berdiri…
KARTINI:
Ksatria, Anggun, Ramah, Tangguh, Inovatif, Nasionalis, Ikhlas..
(Selamat merayakan Hari Kartini buatmu semua)
(Selamat menjadi Kartini, buatmu Alkr’Q)
*Penulis: Rantho Dannie merupakan alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero. Beliau sekarang sedang menebarkan benih kebijaksanaan (staf pengajar) salah satu lembaga pendidikan di tanah Merauke-Papua.